Hidup di Belanda

Food Prep di Bulan Ramadhan

20th May 2018 - 7 min read

Nggak kerasa sudah ketemu lagi sama bulan puasa 2018. Tahun lalu saya sempat menulis artikel mengenai Tips bertahan puasa di luar negeri. Karena puasa di Eropa itu tentunya berbeda dengan di Indonesia, selain waktu yang lebih panjang juga karena keterbatasan waktu untuk menyiapkan segala sesuatu khususnya saat hari kerja. Salah satu hal yang menurut saya sangat membantu adalah Food Prep. Tidak hanya untuk dilakukan di weekend, tapi juga di hari kerja saat malam.

Di post ini saya juga akan memberi ide-ide yang saya dapat dari mama saya sebagai inspirasi menu berbuka puasa. Karena saya puasa tahun ini tanpa Damar yang sedang di Indonesia, saya lebih cenderung ke semua yang persiapannya simpel tapi cukup. It is a long day after all! Begitu saya sampai rumah, biasanya saya pengen rehat sejenak dan tidur untuk mengumpulkan energi. Begitu terbangun saya biasanya pengen produktif dan walaupun masak adalah salah satu yang saya lakukan dan sangat excited melakukannya, tapi saya tidak ingin memulainya dari nol. Nah ini persiapan saya untuk memotong waktu menyiapkan masak setiap harinya. Saya pun nggak ragu untuk masak agak banyak dan simpan di kulkas.

Planning

Ini memang sounds beautiful and too good to be true, tapi pada kenyataannya walaupun memang tidak bisa merencanakan 1 minggu penuh dan melakukannya dengan sempurna, paling tidak menyiapkan makanan 3 hari ke depan pun sudah sungguh sangat membantu. Manuver-manuver modifikasi pasti diperlukan tergantung mood hari itu, tapi ya nggak apa-apa, that’s where the art is 😉

Ini beberapa ide menu buka puasa yang mama share di whatsapp yang sudah saya modifikasi. Punya waktu lebih untuk planning bisa memberi saya ide untuk nggak masak itu-itu aja hehe saya mencoba banget untuk masak dari bahan yang mirip-mirip agar tidak ribet di bahan masakan tapi tetap memberi hasil yang beda. Tapi ini belum sampai hari ke-30 tapi dari variasinya saya bisa mix and match aja… Perlu diketahui bahwa ini merupakan rencana optimis dan belum tentu semuanya sesuai menu, tapi yang penting disini adalah planning jadi nggak perlu berpikir keras di hari H.

Hari ke 1:
Kolak pisang+ubi, Tumis Kacang Panjang, Ayam goreng Sambel, Apple pastry, Lalapan

Hari ke 2:
Biji salak, Tahu isi, Soto daging

Hari ke 3:
Es teler, Ubi oven, Opor ayam, Sambel goreng kentang

Hari ke 4:
Es Kelapa Muda, Tahu isi, Rawon

Hari ke 5:
Es teh manis, American Risoles,  Tuna Asam Manis, Tumis Sawi dan jamur, Acar Timun

Hari ke 6:
Es cincau, Tempe Mendoan, Sup buntut, Sambal

Hari ke 7:
Pisang coklat, Ayam goreng, Sup Makaroni, Perkedel Kentang

Hari ke 8:
Es teh tarik, Pastry sosis, Sayur Asam, Empal Gepuk, Teri goreng

Hari ke 9:
Biji Salak, American Risoles, Pecel, Ayam goreng, Kerupuk

Hari ke 10:
Teh manis, Pisang Goreng, Ayam goreng tepung Asam Manis atau korea, Cap Cay

Hari ke 11:
Es Melon susu, Sup, Krengseng Daging + Paprika

Hari ke 12:
Es bubur kacang ijo, Soto Ayam, Ati/Ampela Goreng, Perkedel Jagung, Sambal

Hari ke 13:
Es teh, Putu ayu, Rawon daging, tempe goreng

Hari ke 14:
Es Kelapa, Rendang Daging, Sayur Daun Singkong + teri, Rempeyek Udang, Sambal Ijo

Hari ke 15:
Bubur Kacang Ijo, Sayur Lodeh, Ayam Bumbu Rujak, Tempe Goreng Tepung

Hari ke 16:
Es Campur, Martabak, Sup Kombinasi, Daging Bumbu Bali

Hari ke 17:

Pastry sosis,  Sayur Asem Jakarta, Ayam Bakar, Lalapan

Hari ke 18:
Pisang Goreng Keju, Sup Pangsit, Percing Ayam

Menyiapkan saat weekend

Bagian yang paling menyita dalam memasak adalah persiapan. Contohnya, saat ingin memasak ayam percing, bagian terlama adalah menggoreng/merebus kemudian menyuwir-nyuwir ayamnya. Kalau hanya masaknya saja tidak terlalu lama sebenernya. Dan akan lebih cepat lagi jika bawang putihnya sudah di kupas. Saat kita sudah tau ingin memasak apa di 3-4 hari ke depan, jadi mudah rasanya untuk menyiapkan. Kalau kita tidak tahu pun, paling tidak bahan makanan esensial yang sudah dipotong seperti bawang, wortel, kentang, daging..

Saya mau sharing yang biasa saya siapkan pas weekend. Biasanya saya merebus ayam, tergantung menu beberapa hari ke depan. Kadang direbus, kemudian disuwir, kadang diungkep bumbu kuning, kadang direbus dengan bumbu ayam bakar. Kemudian kaldunya saya simpan untuk kemudian ditambahkan ke bumbu masakan ke depan. Saya juga biasanya menumis ayam cincang jika kebetulan punya, untuk disimpan dikulkas dan digunakan jika perlu. Tinggal dibumbu dan tidak perlu menunggu masak terlalu lama.

Kemudian saat saya pengen bikin ta’jil seperti risoles, siomay, lumpia atau dumpling, saya buat di akhir pekan untuk kemudian dimasukkan freezer. Perasaan paling nikmat adalah tinggal goreng-goreng, oven atau ngangetin makanan sebelum di santap.

Saya juga memotong bawang merah dan mengupas bawang putih.. Juga memotong-motong kentang atau sweet potato karena dia berat dan agak susah dipotong, jadi butuh waktu untuk melakukannyaa. Biasanya setelah saya potong saya bedakan di container sesuai tujuannya (jika sudah tau). Paling sering saya buat marinate dengan salt, pepper, cayenne peper, rosemarie, dan sedikit jeruk nipis, di bulan puasa ini saya bikin container kedua yang juga saya potong-potong untuk menyiapkan bakal kolak ubi.

Selain itu biasanya saya potong tempe dan dioven, potong tahu dan marinate dengan bawang putih dan garam. Mengapa dioven karena saya lebih prefer minimal minyak daripada menggoreng. Kekurangan dari oven adalah dia sedikit lebih lama dari menggoreng. Untuk makanan-makanan seperti tempe balado, sambel goreng teri, or anything really with tempe biasanya selalu harus digoreng dulu. Nah untuk meminimalisirkan waktu ini lah mengapa saya melakukannya sebelum masak di hari H.

Masak dan berpikir untuk 2 atau 3 hari ke depan

Sebenernya ini sama seperti di atas, intinya tetap menyiapkan apa yang mau dimasak jauh sebelum waktu memasaknya. Mungkin untuk melakukan semua yang saya sebut di atas menyita waktu yang terlalu banyak di satu akhir pekan, jadi bisa dibagi di hari-hari ke depan. It’s okay to also have same dishes for two days in a row also if you cook a lot enough.. 

 

Saat berpuasa, makanan apapun pasti akan terasa nikmat. Saya lebih bisa menghargai hak istimewa yang saya punya dalam memilih makanan, mengolahnya dan menyantap bahkan disantap bersama-sama secara lahap. That is the reward.. satu lagi, one thing yang saya nikmati di ramadhan kali ini adalah berkumpul. Melaksanakan iftar bersama-sama teman sealiran. Mungkin tidak bisa dilakukan setiap hari tapi kita bisa meraup reward dengan memberi dan membawa makanan yang kita masak sepenuh hati…

Selamat memasak dan menyiapkan menu berbuka!!!

You Might Also Like

No Comments

Leave a Reply