Hidup Minimalis Self growth

Konsep hidup minimalis dan Tips beberes ala Marie Kondo

26th November 2017 - 3 min read

Sekitar 3 tahun yang lalu saya pertama kali denger soal konsep ‘minimalisme’ dari kakak saya. Dia nggak sengaja ketemu TED Talk dua orang Amerika yang menyebut diri mereka ‘The Minimalists’. Ternyata mereka merupakan pioner yang menyebarkan konsep minimalisme di Amerika dan akhirnya di dunia. Lewat blog dan TED Talk-nya,  Mereka sukses mengispirasi banyak banget orang untuk belajar lebih jauh lagi soal minimalisme dan bahkan mengaplikasikan konsep itu ke hidup mereka.

Sejak kecil Bapak saya selalu ngajarin saya dan kakak-kakak saya untuk menjadi manusia sederhana yang tidak berlebih-lebihan, jadi sebenarnya konsep itu bukan hal yang baru bagi saya. Bukan dalam hal berminimalisme-nya tapi dalam hal untuk tidak meletakkan materialisme di atas hal-hal lainnya yang lebih bersubstansi. Saat jaman kuliah dulu saya belum mampu mengaplikasikannya secara drastis, mungkin karena saya masih terlalu naif untuk bisa memprioritaskan mana yang berarti untuk hidup saya. Jadi yang saya lakukan ya secukupnya (yang menurut saya saat itu sudah terhitung drastis), dan saya mulai beberes saat kamar/rumah sudah terlihat berantakan. Biasanya masih ada rasa sayang untuk membuang barang-barang yang ‘berarti’ misalnya baju-baju hadiah, baju yang saya beli mahal (tapi cuma dipakai sekali dua kali), dan lain-lain. Yang bikin saya heran, rapihnya itu bener-bener cuma sesaat dan in no time kamar/rumah saya mulai berantakan lagi.

Sampai akhirnya saya baca buku (rekomendasi dari mas Nicko, kakak saya) yang ditulis oleh Marie Kondo berjudul ‘The Life-changing Magic of Tidying up’.  Ada beberapa point yang saya serap dan sampai sekarang masih ada di kepala saya. Yeslong story short, her method works in my life!

  • Sekali declutter, kita nggak akan perlu untuk declutter lagi
  • Konsep untuk hanya menyimpan barang yang Spark joy. Ini relatif berbeda-beda pastinya setiap orang, tapi pada saat kita menerapkan metode KonMari, kita jadi membiasakan diri untuk menggunakan intuisi dan mendengar mana hal-hal yang penting untuk kehidupan kita. Remember untuk ‘put quality over quantity’
  • Buat 3 kategori saat beberes: untuk disimpan, untuk dipikirkan dan untuk dibuang/didonasikan. Beri 3 bulan untuk kategori ‘untuk dipikirkan’, setelah 3 bulan dan barang itu masih nggak dipakai dan nggak direncanakan untuk dipakai, barang itu harus dibuang/didonasikan.
  • Think “why should I keep this?” instead of “what should I get rid of?”

Berikut ini manfaat-manfaat dari hidup minimalisme/sederhana/secukupnya

  • Clear mind
  • Eliminate our discontent
  • Reclaim our time
  • Live in the moment
  • Pursue our passions
  • Discover our missions
  • Experience real freedom
  • Create more, consume less
  • Focus on our health
  • Grow as individuals
  • Contribute beyond ourselves
  • Rid ourselves of excess stuff
  • Discover purpose in our lives

 

PDF clean up KonMari Method checklist (downloadable)

Blog: https://www.theminimalists.com/

TED Talk: https://www.youtube.com/watch?v=GgBpyNsS-jU

KonMari Book Article: https://lifehacker.com/the-life-changing-magic-of-tidying-up-mind-hacking-adv-1749135755

You Might Also Like

No Comments

Leave a Reply