Dreams Hidup Minimalis Life Self growth

Time Management

5th August 2018 - 9 min read

Semakin kesini semakin nyadar bahwa waktu berjalan dengan cepat dan rasanya tuh selalu ngerasa nggak cukup. Ngerasa juga nggak sih kalian? And then you look back and then you question where does time fly, plus checked in on what you have done and you can’t really name what’s worth mentioning? Untuk orang-orang yang banyak kegiatan, biasanya seperti kehabisan waktu dan waktu 24 jam nggak cukup. Yang sudah plan aja masih ngerasa nggak cukup apalagi saat nggak diplan sama sekali. Memang sih sebaik-baiknya ngeplan waktu juga pasti ada aja kan yang tiba-tiba terjadi, tapi seenggaknya dengan sadar akan konsep waktu dan kegunaannya kita jadi bisa less procrastinate.

Pertanyaannya apakah kita sudah nge-plan dengan proper atau bahkan sudahkah nge-plan at all? Let’s reflect dan check out what we have done so far. 16 jam (24 jam-minus jam tidur) itu banyak lho sebenernya. Dan kita bisa fit ini semua yang kita mau lakukan, asal dimanage dengan baik.

Kalau dipikir-pikir step ini juga sangat berelasi dengan konsep hidup minimalis. Step ini akan mengharuskan kita untuk ngelist apa aja yang sebenernya harus difokuskan, instead of  letting the time flows dan hanya ngelakuin tergantung kemana waktu dan challenge membawa. Jadi garis besarnya adalah it’s all about simplifying your life, membuat space untuk hal-hal yang substantial yang harus dilakukan. Untuk fokus ke hal-hal penting di dalam kehidupan kita.

First thing first, untuk kita membuat waktu lebih di dalam keseharian kita, pertama-tama kita harus melihat kemana waktu kita pergi. Kemudian kita bisa kontrol dan meluangkan waktu untuk make things happen. Kuncinya adalah take time to manage your time. Duduk dan organize all in paper or in your digital note (Free Ideal weekly plan yang bisa didownload 🙂)

Caution: Poin-poin dibawah ini hanya sekedar guideline dan beberapa cara yang mungkin nggak sempurna. At the end of the day, semua terserah kalian dan see what works for you! Semoga bermanfaat!

Aku pengen share tips dan tricks yang bisa bikin aku gunain waktu dengan lebih baik. Bukan berarti aku nggak pernah procrastinate, pernah juga, sering bahkan apalagi pas pulang kantor abis makan malem pengennya ngebo aja nontonin youtube sampe ketiduran. But yeah, I do realize, managing time well will clear up more space for side hustle, people, hobbies, study interest and rests, no time for ‘ngebo’.. You’ll fit in more things. 

1. Words vomit

Biasanya aku ngelakuin ini pagi-pagi bangun tidur setelah exercise/yoga dan juga sepanjang hari jika perlu. Kira-kira alokasi waktu 5-10 menit di pagi hari. Words vomit itu menumpahkan semua yang ada di kepala, soal apapun. Apa yang kamu pikirkan saat itu, to do list, gratitude, literally everything. Dengan mengeluarkan apa yang ada di kepala, kita jadi bisa lebih fokus dan efisien dalam mengerjakan sesuatu karena kita nggak perlu takut lupa atau terus mengingat-ngingat sesuatu. Udah diinget-inget bikin nggak fokus, akhirnya lupa juga karena kita semua manusia. Dengan numpahin semua, kepala kita jadi ada space extra untuk ngerjain task secara lebih efektif dan produktif.

2. Make a realistic to do list

To do list adalah senjata saat kita melakukannya dengan benar. Ada masanya dulu aku tulis semuanya termasuk task-task yang nggak terlalu penting hanya karena aku suka sekali rasanya scratch the list karena tasknya sudah accomplished. 

Break down secara besar kemudian dikecilkan. Mulai dari goal besar di bulan itu, kemudian di perkecil ke Ideal weekly plan. Nah ada rule of 3 yang juga bisa dijadikan sebagai acuan. Intinya sih daripada kewalahan dengan tugas yang terlalu banyak di checklist, kamu bisa memilih 3 hal yang paling penting yang ingin dicapai. Ini membuat kita memegang kendali lebih. Tapi 3 tasks ini harus non negotiable, sedang yang lain yang tidak tertulis bisa lebih negotiable. What is something you can let go of or save later?

3. Allocate time

Di dalem to-do list, alokasikan waktu secara spesifik. Seperti 1 jam, 2 jam dst. Kalau perlu, nyalain alarm untuk ini. Pernah sadar kalau biasanya kita wander around nggak? tiba-tiba buka social media, scrolling like there is no tomorrow. Tiba-tiba 5, 10, 15 menit ilang gitu aja.. We lose track on social media. Nah untuk mengurangi kemungkinan itu, coba alokasikan waktu di setiap aktivitas yang pengen dikerjakan di hari itu. Kalau kita alokasikan waktu dengan proper dan realistis, pasti a task will be done accordingly. 

Distraction itu manusiawi pasti terjadi pada siapapun. Don’t fight it, but accept and moderate it. Welcome procrastination and set time for it. Mungkin supaya nggak ganggu, handphone bisa diset airplane mode, atau block social media di komputer yang sering dibuka.. Kadang saking udah jadi habit, jadi unconcious saat melakukannya. Kalau udah gini mungkin waktunya social media detox 🙂

Ada juga Pomodoro techniqueThe Pomodoro Technique adalah filosofi manajemen waktu yang bertujuan untuk memberikan fokus maksimum dan balance dengan fresh mind, sehingga memungkinkan mereka untuk menyelesaikan proyek lebih cepat dengan kelelahan mental yang lebih sedikit. Prosesnya sederhana banget, untuk setiap proyek sepanjang hari, anggarkan waktu untuk bekerja atau mengerjakan task, kemudian  beristirahatlah secara berkala. Jadi contohnya, setup 25 menit untuk kerja, kemudian 5 menit break. Check out for more detailed information in here

4. Dengan kata-kata verb atau actionable

Gunakan action words di to-do list biar otak jadi bisa memvisualisasi untuk encourage kita bergerak melakukannya. Contohnya saat harus belajar, tulis pagesnya, chapternya dan buat sespesifik mungkin.

5. Focus and don’t constantly switch to another tasks

6. Staple activities

Multitasking itu sebenernya kurang baik, tapi yang ini menjadi pengecualian. Kita juga pengen baca buku, tapi pengalamanku pribadi aku ngerasa bersalah karena membaca buku juga membutuhkan waktu sedangkan we are just still. Jadi kaya diem aja nggak ngapa-ngapain padahal baca. Supaya tetep bisa nambah ilmu, cari sesuatu aktifitas yang mindless atau nggak perlu mikir. Kemudian bisa denger podcast atau audible atau blinkist. Ketiganya adalah cerita yang berbentuk audio.

Podcast itu free, bisa ditemukan di aplikasi-aplikasi handphone kalian. Di podcast siapapun bisa bikin channel masing-masing kemudian dishare di apps dan siapapun juga yang punya aplikasi ini bisa mendengarkan. Karena siapapun bisa bikin, aku biasanya ke podcast saat aku sudah tau pasti jelas bahwa seseorang yang aku suka memang ada di podcast atau ada subjek tertentu yang kamu pengen denger. Most of the times I had a good experience with this. Tapi karena bentuknya podcast, jadi mirip-mirip youtube atau radio gitu, topik kontennya ada tapi tapi tidak terlalu terstruktur dan suka-suka yang bikin.

Audible ini punyanya amazon yang gratis di bulan pertama tapi berbayar 15 euro/ bulan di bulan-bulan selanjutnya. Menurut aku, it’s super worthwhile. Mengajak untuk selalu belajar akan sesuatu yang baru tiap bulannya. Karena as I said, baca buku biasanya ada aja excusenya, yang ngantuk lah, yang wasting time lah, etc. Dengan audible, kita bisa ngedengerin kapan aja kita pengen, saat lagi nyetir, di public transport, lagi masak dll. A little suggestion: use this apps to listen to something that is relatively easy to follow. Jangan buku-buku kaya sapiens, the theory of earth or things like that. Because the chances are, you have to sit and listen to it focusedly anyway and then you better read a book 🙂

Blinkist ini adalah apps yang merangkum key lessons dari  buku-buku non fiksi selama 15 menit atau kurang. Jadi dalam 15 menit, kita belajar sesuatu yang baru. Aku sendiri belum pernah nyoba apps yang ini, tapi reviewnya bagus banget. Again, ini preferensi yaaaa. Jadi kalau emang nggak tertarik, yaudah nggak usah. Sama seperti Audible, Blinkist ini juga menawarkan free first month trial.

Selain itu bisa juga save tontonan untuk ditonton saat kita lagi digym. Cari sesuatu yang bisa diincorporate dengan sesuatu yang mindless atau nggak perlu mikir. Niscaya, waktumu akan lebih efektif.

 

If we don’t schedule things, things will not happen. Take your time to sit down, relax and schedule your day, week, month, or year 😀

You Might Also Like

4 Comments

  • setyaningsihendri@yahoo.com'
    Reply Endri. 9th November 2018 at 2:18 am

    mbak, aku mencoba saran kamu ini, aku sudah tuliskan 3 to do list yang non negotiable tapi pada akhirnya aku belum bisa melakukan to do list tersebut, karena kehabisan waktu, setiap hari dari shubuh sampai jam 6 aku ngasuh anak-anakku yang masih bayi2, jam 6 sampai jam 7 aku siap2 kerja, jam 7 aku berangkat k kantor dan kerja sampai jam 4 sore, pulang kerja aku ngasuh anak lagi sampai malam (karena selama kerja sudah diasuh oleh ibuku, jadi setelah kerja aku ingin ibu bisa istirahat) hingga akhirnya aku tidur dengan anak2ku, adakah solusi darimu mbak?

    • Reply Maurilla Imron 14th April 2019 at 3:15 am

      Hii mbak, berarti itu kan prioritas dan sangat penting yaaa.. dan kl dipikir memang namanya anak kan prioritas di kehidupan. karena dengan itu hidup jd terpuaskan kl anak2 kita terjaga, sehat dan happy. Jd sebenernya itu non negotiable dan bisa dimasukkan ke non negotiable list mbak. Kemudian jika yg lain tdk bisa juga krn tdk ada wktu, forgive yourself and love yourself. Mgkn 3 to do listnya utk 3 hari misalnya atau bahkan seminggu instead of sehari. it’s okay! you’re a great mother.

  • anggia6155@gmail.com'
    Reply anggi 22nd January 2019 at 4:27 am

    kak, berarti multitasking yang bagus sambil baca tuh apa? Kan katanya suka merasa bersalah kalo baca karna cuma diem aja😅

    • Reply Maurilla Imron 14th April 2019 at 3:07 am

      sambil ngerjain mundane tasks yang nggak pake effort kepala, bersih2 rumah, cuci piring, naik sepeda, jalan dll gituuu. Tapi bacanya bukan baca, melainkan dengerin audio book. tp itu aku yah

    Leave a Reply