Perlengkapan haji adalah hal dari haji yang paling bisa disiapkan dan diminimalisir kekurangannya dengan persiapan yang baik. Terutama karena Haji dari Belanda semua logistik dan supply harus disiapkan secara mandiri. Dari cerita-cerita pengalaman, banyak juga yang saking karena persiapan, paranoid, plus terlalu semangat, akhirnya over packed dan banyak barang-barang nggak perlu yang cuma membuat berat tapi tidak terpakai. Ada juga tim yang bawaannya super simple dan berniat belanja di tempat tujuan. Susahnya saat ada emergency jadi tidak tercover dengan baik jadi harus bergantung ke teman-teman sekitar. Walaupun teman-teman pasti ada yang mau menolong dan punya cadangan, tapi biar merasa lebih aman dan nyaman, baiknya bawa semua sendiri yang memang esensial.
Saya tim tengah-tengah aja yang cukup, nggak terlalu banyak dan sedikit. Kadang melebihi sesuatu karena dengan niatan ingin membantu atau memiliki extra untuk membantu teman-teman haji yang lain. Insya Allah sudah niatkan untuk selalu hands on dan siap membantu jamaah-jamaah lain disekitar terutama di satu grup.
Jadi, dipost ini pengen share barang-barang aja aja yang kami bawa yang bermanfaat, yang tidak bermanfaat dan yang tidak kami bawa dan akan menjadi manfaat. Saya akan membagi ke beberapa kategori
-
Pakaian
Untuk pakaian ini saya membawa 6 gamis, 5 khimar / jilbab panjang hingga menutupi perut sehingga lebih aman dan 2 daster. Untuk gamis, baiknya yang berbahan mudah kering dan menyerap keringat. Salah satu miskonsepsi adalah gamis harus berwarna putih seperti normalnya jamaah-jamaah haji di Indonesia. Saya membawa 1 baju putih tapi akhirnya ribet sendiri karena harus dobel-dobel saking takut nerawang, begitupun dengan khimar atau jilbab. Untuk pakaian, saya cenderung suka yang gelap dan tidak terlalu mencolok. Kemarin dipinjami kakak saya yang sudah berhaji duluan dan ada beberapa yang warna, tapi nggak apa-apa karena sebenarnya bebas asal tidak membentuk badan, panjang dan bahannya menyerap keringat.
Karena disana hawanya panas dan cenderung gerah, pilih dalaman celana yang dingin. Kalau saya boleh saran, jangan legging hitam yang ngepas di kaki seperti biasa kita pakai sehari-hari, karena akan panas dan bisa jadi nggak nyaman. Lebih baik jangan mengambil resiko dan mencari yang memang bahannya dingin, berwarna terang atau malah celana gombrong seperti yang dipakai dirumah. Celana ini akan berfungsi baik di mina karena bisa tinggal lepas gamis dan tidur. Ohya, jangan lupa juga untuk membawa kaus kaki. Paling enak yang depannya bisa dibuka jadi mudah untuk berwudhu. 3 saja cukup kemudian dicuci-cuci.
Ada tips untuk akhwat, yang tidak ingin terlalu sering mencuci bisa menggunakan kaos daleman yang bisa menyerap keringat. Sehingga keringatnya tidak langsung ke gamis, dan gamis masi bisa dipakai lagi. Ringan, mudah kering dan bisa digunakan berkali-kali..
Untuk ikhwan, baiknya membawa 2 pakaian ihrom. Beli disana juga bisa, harganya kira-kira 120-150 riyal. Kemudian baju 5 potong (2 gamis, 3 atas bawah) juga yang mudah dicuci dan mudah kering.
2. Alat Ibadah
Alat Ibadah ini adalah tasbih, mukena, alquran kecil terjemah dan sajadah kecil lipat. Tasbih yang saya maksud tidak harus tasbih pada umumnya, tapi ‘tawaf’ counter juga bisa digunakan untuk tasbih tinggal dipakai di jari seperti memakai jam tangan dan dibawa kemana-mana. Kemarin alhamdulillah dapat pinjaman dari temen yang sudah berangkat haji kemudian dapat lagi dari Turkish Airlines. Alhamdulillah semua kepakai karena bisa diberikan ke teman yang counternya hilang. Menurut saya dengan menggunakan ini, bahkan saat tidur pun, jadi mendorong secara otomatis untuk ingat berzikir. Ini salah satu tips dari temen sekamar saya dan memang bener setelah saya praktekkan.
Mukena untuk saya, saya gunakan hanya di hotel, untuk diluar luar gamis panjang dan khimar sudah lebih dari cukup insya Allah. Mukena juga sangat mudah untuk tinggal dipakai kalau tiba-tiba ada ketukan pintu heheh. Sajadah kecil lipat kudu banget dibawa kemana-mana karena sangat terpakai. Bawa yang ukurannya sangat kecil but does the job!
3. Sepatu, sandal jepit
Sepatu ini adalah senjata untuk berhaji dengan nyaman. Kenapa? Karena akan banyak sekali berjalan terutama dari Mina ke tempat lempar jumrah. Sepatu yang saya gunakan kemarin adalah skechers, salah satu brand yang juga direkomendasikan banyak orang. Sangat ringan, empuk, nggak licin dan tahan lama juga bisa dicuci. Sandal jepit pun super penting dan baik untuk dibawa, it will come in handy at some point for sure. Kemarin beruntung sekali bisa beli bekas murah dari temen yang sepatunya sudah nggak kepake tapi masih seperti baru.
4. Tas
Alhamdulillah lagi saya dapat pinjaman dari teman, tas Kipling yang emang banyak banget direkomendasikan orang-orang yang sudah berhaji. Tas ini sangat durable, kuat, dan water repellent jadi nggak perlu panik saat nggak sengaja kena air dll yang kadang memang tidak bisa dihindari. Size medium ini cukup menampung kebutuhan esensial, bahkan sandal/sepatu pun masuk hehe. Tiap keluar barang-barang yang selalu saya bawa di dalam tas adalah botol minum, uang, sajadah pocket, masker, lipbalm, snack, buku doa, Alquran, hp, reusable bag untuk belanja, reusable bag untuk taro sandal atau sepatu.
5. Buku
Kemarin saya membawa buku-buku doa, alat bantu pengingat yang bisa dicantolin di leher, buku sirah nabawwiyah yang bisa dibaca-baca saat menunggu atau di dalam pesawat, dan buku tulis untuk mencatat keseharian. Tips: tulis pengalaman sehari-harimu dibuku catatan itu, percaya deh saat nanti dibaca lagi, semua perasaan saat itu akan secara magis kembali lagi. Kadang kita juga seringnya lupa detil-detil dari sebuah perjalanan, buku catatan ini membantu banget untuk mengingat perjalanan ini.
6. Makanan
Jauh-jauh hari sebelum berangkat, saya sudah janjian dengan teman-teman sekamar untuk berbagi tugas. Ada 1 yang membawa rice cooker, dan 1 yang membawa water cooker. Saya kebagian membawa beras dan beberapa lauk pauk. Bawa lauk pauk yang mudah dan kering. Kemarin kebetulan di rumah ada rendang bawaan mama mertua yang saya bawa, nikmat bangetttt.. Agak deg-degan bau tapi ternyata nggak! Tapi lebih baik langsung dimakan saja yaaa jangan disimpan terlalu lama. Lauk pauknya sekitaran abon, teri, kering kentang. Bawa juga sambal ABC dan Kecap manis dari Belanda karena memang kadang lidah kita cepat kangen dengan masakan khas kita. Nggak lupa indomie dan mie gelas (walaupun itu tetap nyampah, tapi jauh-jauh dari pop mi please karena styrofoam tidak akan pernah terurai). Selain makanan utama, snack pun jangan lupa bawa untuk selalu disimpan di dalam tas untuk menambah energi dan mengganjal saat kelaparan tapi belum ada makanan.
7. Toiletries
Cari semua bahan yang tidak mengandung parfum (tidak berbau) supaya lebih aman saat berihrom. Untuk pasta gigi nggak masalah, walaupun ada berbagai macam pendapat. Namun ustadz kami berpendapat tidak apa-apa dan saya memutuskan untuk mengikutinya. Toiletries ini dari sabun, shampoo bermerk Neutral (di Belanda banyak ditemukan di etos, Kruidvat, etc). Untuk body lotion dan sunblock saya membeli yang untuk anak-anak karena memang selalu tidak berparfum. Semuanya dibagi di botol kecil-kecil dengan suami. Satu botol saja cukup. Selain itu deodorant merk Salt of the Earth yang saya kebetulan punya, saya beli di etos sudah lama. Kalau tidak ada, bisa juga pakai baking soda. Jangan lupa lipbalm dan moisturizer muka karena udaranya yang sangat kering. Deterjen pun merek neutral, ini wajib sekali karena lebih baik disana mencuci dan seperti saya yang gampang gerah, dipastikan akan mencuci setiap hari 🙂 Pantyliners dan pembalut juga jangan lupa.
8. Pengaman dari matahari
Masker, kacamata, sunblock, topi (atau payung) itu harus banget wajib dibawa. Masker nggak hanya untuk panas dan kering matahari tapi juga sebagai pengaman untuk menghindari virus yang menyebar dari banyaknya orang di satu tempat.
9. Minuman
Nggak perlu pusing dan repot soal minuman dan nggak perlu bawa minuman aneh-aneh. Di sana nanti akan diberi jus-jusan kalau memang tidak termasuk di paket kotakan yang diberikan tidak perlu meminta, atau bisa ditolak karena bisa bikin gatel tenggorokan. Yang paling bagus adalah air zam zam atau minimal air mineral yang tidak dingin. Untuk minuman, yang perlu dibawa hanya BOTOL minum, kalau bisa yang double function juga sebagai spray untuk semprot muka atau kepala saat keadaan sangat panas.
10. Obat-obatan dan vitamin
Obat-obatan yang saya bawa adalah obat-obatan standar seperti norit dan oralit untuk diare, isostar untuk pengganti ion dan hidrasi, paracetamol, panadol, tolak angin, minyak kayu putih, koyo cabe, minyak tawon, plester, dan juga plester khusus untuk blister kaki. Selain itu saya juga diberi primolut dari dokter karena saya request tapi akhirnya tidak saya pakai, tapi berguna untuk teman saya yang ternyata pil kontrasepsinya malah membuat mens-nya keluar (wallahualam). Dalam hal ini primolut memang lebih kuat.
11. Alat-alat
Nah alat-alat yang saya sebutkan ini adalah alat-alat yang harus dibawa dan akan bermanfaat nggak hanya untuk kita tapi juga untuk orang lain
- Spidol dan lakban untuk membawa air zam-zam
- Kotak makan (+- 2 pcs) dan cuttlery – untuk membawa atau menyimpan makanan sisa, untuk emmbawa bekal dan untuk membagi makanan dengan jamaah lain
- Sponge cuci piring
- Gantungan kacamata hitam – supaya nggak perlu susah-susah untuk melepas dan takut kacamata hilang
- Extension dan colokan
- Botol minum dan spray
- Charger dan portable charger
- Gantungan baju (5 biji) – kepake banget untuk jemur baju di kamar mandi
- Mat untuk di muzdalifah dan pashmina sebagai selimut
- Gunting kecil, gunting kuku
- Sarung bantal untuk di mina
Semoga cukup lengkap dan bisa bermanfaat untuk persiapan yaaaa..
Checklist lebih lengkap lagi bisa didownload disini.
So much love xxx