Browsing Category

Self growth

Dreams Hidup Minimalis Life Self growth

Time Management

5th August 2018 - 9 min read

Semakin kesini semakin nyadar bahwa waktu berjalan dengan cepat dan rasanya tuh selalu ngerasa nggak cukup. Ngerasa juga nggak sih kalian? And then you look back and then you question where does time fly, plus checked in on what you have done and you can’t really name what’s worth mentioning? Untuk orang-orang yang banyak kegiatan, biasanya seperti kehabisan waktu dan waktu 24 jam nggak cukup. Yang sudah plan aja masih ngerasa nggak cukup apalagi saat nggak diplan sama sekali. Memang sih sebaik-baiknya ngeplan waktu juga pasti ada aja kan yang tiba-tiba terjadi, tapi seenggaknya dengan sadar akan konsep waktu dan kegunaannya kita jadi bisa less procrastinate.

Pertanyaannya apakah kita sudah nge-plan dengan proper atau bahkan sudahkah nge-plan at all? Let’s reflect dan check out what we have done so far. 16 jam (24 jam-minus jam tidur) itu banyak lho sebenernya. Dan kita bisa fit ini semua yang kita mau lakukan, asal dimanage dengan baik.

Kalau dipikir-pikir step ini juga sangat berelasi dengan konsep hidup minimalis. Step ini akan mengharuskan kita untuk ngelist apa aja yang sebenernya harus difokuskan, instead of  letting the time flows dan hanya ngelakuin tergantung kemana waktu dan challenge membawa. Jadi garis besarnya adalah it’s all about simplifying your life, membuat space untuk hal-hal yang substantial yang harus dilakukan. Untuk fokus ke hal-hal penting di dalam kehidupan kita.

First thing first, untuk kita membuat waktu lebih di dalam keseharian kita, pertama-tama kita harus melihat kemana waktu kita pergi. Kemudian kita bisa kontrol dan meluangkan waktu untuk make things happen. Kuncinya adalah take time to manage your time. Duduk dan organize all in paper or in your digital note (Free Ideal weekly plan yang bisa didownload 🙂)

Caution: Poin-poin dibawah ini hanya sekedar guideline dan beberapa cara yang mungkin nggak sempurna. At the end of the day, semua terserah kalian dan see what works for you! Semoga bermanfaat!

Aku pengen share tips dan tricks yang bisa bikin aku gunain waktu dengan lebih baik. Bukan berarti aku nggak pernah procrastinate, pernah juga, sering bahkan apalagi pas pulang kantor abis makan malem pengennya ngebo aja nontonin youtube sampe ketiduran. But yeah, I do realize, managing time well will clear up more space for side hustle, people, hobbies, study interest and rests, no time for ‘ngebo’.. You’ll fit in more things. 

1. Words vomit

Biasanya aku ngelakuin ini pagi-pagi bangun tidur setelah exercise/yoga dan juga sepanjang hari jika perlu. Kira-kira alokasi waktu 5-10 menit di pagi hari. Words vomit itu menumpahkan semua yang ada di kepala, soal apapun. Apa yang kamu pikirkan saat itu, to do list, gratitude, literally everything. Dengan mengeluarkan apa yang ada di kepala, kita jadi bisa lebih fokus dan efisien dalam mengerjakan sesuatu karena kita nggak perlu takut lupa atau terus mengingat-ngingat sesuatu. Udah diinget-inget bikin nggak fokus, akhirnya lupa juga karena kita semua manusia. Dengan numpahin semua, kepala kita jadi ada space extra untuk ngerjain task secara lebih efektif dan produktif.

2. Make a realistic to do list

To do list adalah senjata saat kita melakukannya dengan benar. Ada masanya dulu aku tulis semuanya termasuk task-task yang nggak terlalu penting hanya karena aku suka sekali rasanya scratch the list karena tasknya sudah accomplished. 

Break down secara besar kemudian dikecilkan. Mulai dari goal besar di bulan itu, kemudian di perkecil ke Ideal weekly plan. Nah ada rule of 3 yang juga bisa dijadikan sebagai acuan. Intinya sih daripada kewalahan dengan tugas yang terlalu banyak di checklist, kamu bisa memilih 3 hal yang paling penting yang ingin dicapai. Ini membuat kita memegang kendali lebih. Tapi 3 tasks ini harus non negotiable, sedang yang lain yang tidak tertulis bisa lebih negotiable. What is something you can let go of or save later?

3. Allocate time

Di dalem to-do list, alokasikan waktu secara spesifik. Seperti 1 jam, 2 jam dst. Kalau perlu, nyalain alarm untuk ini. Pernah sadar kalau biasanya kita wander around nggak? tiba-tiba buka social media, scrolling like there is no tomorrow. Tiba-tiba 5, 10, 15 menit ilang gitu aja.. We lose track on social media. Nah untuk mengurangi kemungkinan itu, coba alokasikan waktu di setiap aktivitas yang pengen dikerjakan di hari itu. Kalau kita alokasikan waktu dengan proper dan realistis, pasti a task will be done accordingly. 

Distraction itu manusiawi pasti terjadi pada siapapun. Don’t fight it, but accept and moderate it. Welcome procrastination and set time for it. Mungkin supaya nggak ganggu, handphone bisa diset airplane mode, atau block social media di komputer yang sering dibuka.. Kadang saking udah jadi habit, jadi unconcious saat melakukannya. Kalau udah gini mungkin waktunya social media detox 🙂

Ada juga Pomodoro techniqueThe Pomodoro Technique adalah filosofi manajemen waktu yang bertujuan untuk memberikan fokus maksimum dan balance dengan fresh mind, sehingga memungkinkan mereka untuk menyelesaikan proyek lebih cepat dengan kelelahan mental yang lebih sedikit. Prosesnya sederhana banget, untuk setiap proyek sepanjang hari, anggarkan waktu untuk bekerja atau mengerjakan task, kemudian  beristirahatlah secara berkala. Jadi contohnya, setup 25 menit untuk kerja, kemudian 5 menit break. Check out for more detailed information in here

4. Dengan kata-kata verb atau actionable

Gunakan action words di to-do list biar otak jadi bisa memvisualisasi untuk encourage kita bergerak melakukannya. Contohnya saat harus belajar, tulis pagesnya, chapternya dan buat sespesifik mungkin.

5. Focus and don’t constantly switch to another tasks

6. Staple activities

Multitasking itu sebenernya kurang baik, tapi yang ini menjadi pengecualian. Kita juga pengen baca buku, tapi pengalamanku pribadi aku ngerasa bersalah karena membaca buku juga membutuhkan waktu sedangkan we are just still. Jadi kaya diem aja nggak ngapa-ngapain padahal baca. Supaya tetep bisa nambah ilmu, cari sesuatu aktifitas yang mindless atau nggak perlu mikir. Kemudian bisa denger podcast atau audible atau blinkist. Ketiganya adalah cerita yang berbentuk audio.

Podcast itu free, bisa ditemukan di aplikasi-aplikasi handphone kalian. Di podcast siapapun bisa bikin channel masing-masing kemudian dishare di apps dan siapapun juga yang punya aplikasi ini bisa mendengarkan. Karena siapapun bisa bikin, aku biasanya ke podcast saat aku sudah tau pasti jelas bahwa seseorang yang aku suka memang ada di podcast atau ada subjek tertentu yang kamu pengen denger. Most of the times I had a good experience with this. Tapi karena bentuknya podcast, jadi mirip-mirip youtube atau radio gitu, topik kontennya ada tapi tapi tidak terlalu terstruktur dan suka-suka yang bikin.

Audible ini punyanya amazon yang gratis di bulan pertama tapi berbayar 15 euro/ bulan di bulan-bulan selanjutnya. Menurut aku, it’s super worthwhile. Mengajak untuk selalu belajar akan sesuatu yang baru tiap bulannya. Karena as I said, baca buku biasanya ada aja excusenya, yang ngantuk lah, yang wasting time lah, etc. Dengan audible, kita bisa ngedengerin kapan aja kita pengen, saat lagi nyetir, di public transport, lagi masak dll. A little suggestion: use this apps to listen to something that is relatively easy to follow. Jangan buku-buku kaya sapiens, the theory of earth or things like that. Because the chances are, you have to sit and listen to it focusedly anyway and then you better read a book 🙂

Blinkist ini adalah apps yang merangkum key lessons dari  buku-buku non fiksi selama 15 menit atau kurang. Jadi dalam 15 menit, kita belajar sesuatu yang baru. Aku sendiri belum pernah nyoba apps yang ini, tapi reviewnya bagus banget. Again, ini preferensi yaaaa. Jadi kalau emang nggak tertarik, yaudah nggak usah. Sama seperti Audible, Blinkist ini juga menawarkan free first month trial.

Selain itu bisa juga save tontonan untuk ditonton saat kita lagi digym. Cari sesuatu yang bisa diincorporate dengan sesuatu yang mindless atau nggak perlu mikir. Niscaya, waktumu akan lebih efektif.

 

If we don’t schedule things, things will not happen. Take your time to sit down, relax and schedule your day, week, month, or year 😀

Resolutions Self growth

MID YEAR REVIEW 2018

30th June 2018 - 9 min read

We’re half way through 2018!!! Percaya gak percaya, tapi waktu cepet banget rasanya. Apalagi saat suami sedang tidak ada di sisi *curhat*

Di awal tahun 2018 lalu saya share goals dan theme juga janji ke diri sendiri untuk look back dan update on how am I doing towards the goals I had written. Sebenernya paling seneng kalau writing dan achieving the goals bareng-bareng. Semacam goal buddy judulnya. Dan saya ngelakuinnya bareng dengan Damar, walaupun nggak yakin juga dia nulis. Damar lebih orang yang realistis yang punya 1 visi besar dan semua yang dia lakukan fokus ke situ, nggak kaya saya yang neko-neko banget nulis semua poin-poin satu-satu yang akhirnya kelupaan. Maka dari itu tujuan dari saya ngereview resolusi tahun ini hanyalah semata pengen self-reflect karena truth to be told saya nggak inget semua apa yang saya tulis di awal tahun. Dan selain itu juga untuk bersyukur untuk segala hal baik dan buruk yang sudah terjadi di 6 bulan ini.

Let’s start point by point with questions yang saya dapat inspirasi dari Lavendaire The artist of life workbook.

    1. Does this year feel aligned to my 2018 theme so far? What can I do to live my theme more fully?

Theme yang saya pilih untuk tahun ini adalah BE BOLD. Bukan tanpa alasan, tapi saya adalah orang yang by default cenderung memilih yang aman-aman aja hingga akhirnya saya dihadapkan dengan challenge yang bukan saya sendiri yang memilih. Di tahun ini, saya ingin menjemput dan mengambil challenge itu sendiri. Juga saya orangnya lumayan pemalu, introvert dan males effort untuk kenal dengan orang-orang baru atau orang yang inspirational buat saya. Dan saya pengen lebih berani, lebih cuek dan lebih inovatif dalam pemikiran.

So far saya bertemu dengan banyak orang baru tahun ini di kantor, pun diluar kantor. Saya reach out ke orang di instagram yang saya sama sekali nggak kenal tapi saya suka banget, bahkan berani reach out ke my one and only fave Indonesian selebriti/philantrophy/singer, Andien dan influencer yang jam terbangnya sudah sangat teramat banyak. Dulu saya hanya akan berpikir, ah ngapain susah-susah nggak akan dibaca apalagi dibales. Tapi tahun ini cara pikir saya adalah I DO THIS AS A FAVOR FOR MYSELF. Kita nggak akan pernah tahu hasilnya (dibaca, nggak dibaca, dibales, nggak dibales) saat kita nggak coba. Dan bukan hanya soal balesannya atau recognitionnya, tapi soal mengumpulkan keberanian dan confidence.

Dibales nggak sama Andien? ya nggaklah hehe tapi sama salah satu influencer Indonesia soal lingkungan dibalas dan akhirnya kami jadi berteman dan sharing hal-hal yang menarik untuk kami berdua. Bayangin kalau dulu cuma silent reading dan ngebatin-ngebatin doang. Saya juga kontak dan tiba-tiba pengen ngajak temen saya yang peduli dan belajar soal ocean untuk membuat projek berdua. Entah kenapa saya ngerasa kita satu frekuensi, dengan rasa nothing to lose, saya pun menghubunginya. Singkat cerita kami pun membentuk visi dan mimpi besar yang sama, yang kemudian membuat kami launching zerowaste.id.

Tau nggak keajaiban yang terjadi? haha biarin walaupun kedengerannya apaan sih, tapi buat saya ini adalah validasi yang akan menuntun saya ke validasi dan rekognisi lebih besar dan besar lagi di kemudian hari. Suatu hari saya sedang online dan update instagram zerowaste.id tiba-tiba Andien sedang pos sesuatu yang berhubungan dengan stainless steel straw, tanpa keraguan saya balas dan menjawab pertanyaan dari dia sebisa saya. Dan dan dan ……. dibalas bahkan dimention!!! It’s sooo magical how universe works. Semenjak itu follower zerowaste.id di instagram terus bertambah dan semoga bisa lebih menginspirasi lebih banyak orang lagi. Pesennya adalah just simply do!!!

Di kantor saya dihadapkan dengan challenge yang nggak pernah saya minta sebelumnya, but remembering my theme I just had no choice than taking and embracing it. I only did myself a favor at the end. However, saya masih ngerasa saya belum gila dan masih dibatas aman-aman saja. Saya nggak berani kemarin join ke entrepreneurship program yang diselenggarakan sama PVH padahal sebenernya saya bisa, tapi nggak pede karena semua anggotanya adalah orang-orang yang sangat artikulatif (=pinter ngomong) . Saya mau lebih gila lagi dan mencari tantangan di sekitar! Saya juga masih suka menunda-nunda sesuatu terutama dalam menghadapi hal yang saya takutkan… I have to take chances and challenges!        

            2. What have I accomplished so far that I am proud of

Zerowaste.id !!!! Terus responsibility di kantor yang nambah yang mengharuskan saya yang sangat hierarki banget ke atas.. maksudnya selalu intimidated dengan orang-orang dengan pangkat tinggi harus bisa cuek karena harus berani komunikasi dengan mereka. Saya juga jadi belajar bicara di public!!!!!!! Hal yang saya amat sangat teramat nggak prefer.. Dilakukan karena harus tapi disitulah saya belajar yang sesungguhnya, saat saya ngga di comfort zone.

            3. Go over the goals I set at the beginning of the year. Let’s be real, what can I eliminate or change to feel better about my goals?

Menginspirasi lebih banyak orang – Masih malu-malu kadang, but I have to say i try to do it regularly through my blog post. Goalnya kemarin adalah 2 blog tiap minggu, but I finally got the hang of it and for me it’s only possible to do once a week. In a normal pace, it’s always posted on Saturday. Dari blog juga, saya di approach sama opini.id untuk bicara soal minimalis. It’s crazy how internet works these days!! Dengan adanya zerowaste.id instagram, saya juga ngerasa lebih bisa sharing dengan orang-orang mengenai bahaya plastik dan cara-cara mengurangi plastik. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. Only people would know, not me.

Belajar hal baru – Hmm kemarin sih di bayangan saya adalah ikut course dan membuahkan hasil atau sertifikat tiap bulan. Tapi as I go along, sebenernya belajar hal baru nggak cuma bisa dinilai dengan itu. <Semoga ini bukan pembenaran> tapi ada hal-hal lain yang saya pelajari dari BE BOLD. Dari challenge yang saya ambil di kantor, dari projek baru saya, dari video editing (walopun nggak ada yang nonton) 🙂

Expand ALAMI Naturals (alaminaturals.com) and find wholesalers. Open pop up store. Need to eliminate this

Have a slow morning and commit to it – I haven’t fully commit on this one, but I will need to do this better because I am very well aware on the good impact of it

Khatam terjemahan  di bulan Januari – Almost there, harus banget selesai before the pilgrimage 

Pilgrimage –  (insha Allah aaamiinn)

Takes time untuk sholat di kantor – I was doing very well in the first months, but then it fell apart 🙁 I need to put fixed date in my office calendar.

Tilawah setiap hari, belajar tajwid dan membaca dengan indah – It’s also on and off 🙁 Harus lebih rajin lagi

Sholat dhuha in the weekend! No reason not to! Harus hapal surah dhuha lagi – I think I am quite good on this one 🙂

Baca hardcover book, 10 pages a day and keep listening to audible (one book one month) – Doing it but not one book one month…….maybe 2 books in 3 months?

Maximum 1 hour spent on the phone (track it with an app) – Very well in the first monthstapi terus ada zerowaste.id, jadi harus on the phone 🙂 Yang harus dikurangi bukan on the phone-nya tapi browse around yang nggak jelasnya.

Live towards green and zero waste – Still improving

GARDENING! HEHE summer nanti pengen nanam makanan sendiri di teras. – Kemarin sempet hidroponik tapi gagal 🙁 kurang lihay dan membaca tanaman 🙁 Sedih… Soal nanam makanan sendiri di teras, kayaknya akan kita tunda dulu untuk sekarang.

Say more thank you than sorry. – I hope I do it.. I am conscious of it these days.

Walk my talk and my value. Keep on asking myself if what I do is parallel with my value. – YES

          4. What are my top 3 priorities for the next 3 months? 

Khatam terjemahan  di bulan Januari  

Pilgrimage – belajar dan nyiapin

Takes time untuk sholat di kantor 

 

Semangatttttt!! Sekarang rasanya jadi back on track lagi and that’s the whole point. It’s okay to go out of track as we are all human being, but make sure we are concious what we are doing and go back on track.

Dreams Self growth

Menata dan menguasai Pola Pikir – Mastering your mindset

14th June 2018 - 7 min read

Menata pola pikir adalah salah satu hal yang penting banget dilakukan untuk menggapai mimpi. It begins from a correct mindset. Mimpi saya masih jauh, tapi di perjalanannya, saya beranggapan bahwa semua yang terjadi pada saya selama ini adalah kesuksesan-kesuksesan kecil  yang harus saya syukuri.  Kesuksesan-kesuksesan kecil yang nantinya akan berakumulasi menjadi kesuksesan besar.

Begitu saya kuliah dan ditempa dengan kerasnya hidup (padahal juga nggak keras-keras amat sih dibandingin orang-orang lain, tapi cukuplah untuk saya belajar karena saya lumayan self-reflective orangnyaa :P), saya banyak sekali belajar soal kemandirian, rasa peduli untuk sesama, dan belajar bahwa hidup itu nggak stagnankarena saat itu saya ngerasa nggak akan ada yang bisa menyelamatkan saya dari kehidupan selain saya sendiri. Dari situlah saya mulai berani untuk bermimpi, dari yang paling standard seperti lulus sekolah tepat waktu di Belanda, sampai dengan menikah dengan partner yang cocok sekali dengan saya, hingga ke memiliki bisnis sendiri. Saya yakin itu bukan hanya sebuah kebetulan atau faktor keberuntungan, banyak hal di dalamnya yang terjadi termasuk berpikir positif dan memiliki mindset yang yang berkembang seiring berjalannya waktu.

Dari kemandirian itu lah saya belajar bahwa saya harus bisa mengubah pemikiran dari “I can’t” menjadi “I can“. Fake it till I feel it and always say yes to new challenge. 

What consumes your mind, control your life dan saya yakini sekali itu itu.  Apa yang kita yakini pasti akan dapat kita capai, begitu pula sebalikanya.

Dibawah ini saya rangkum dari beberapa sources, juga dari pengalaman saya sendiri, bahwa in order to create a dream life, you have to set a good mindset. 

  1. Self Love

Ini adalah topik yang saya suka banget dan selalu saya coba untuk ingat dan fokuskan. Karena rasa-rasanya mimpi akan sulit tercapai bahkan sulit untuk bermimpi saat kita nggak sayang dan support diri kita sendiri. Ini adalah hal nomer satu yang seharusnya dilakukan, instead of bergantung terhadap cinta dan support dari orang lain. Learn to be your own bestfriend! Karena bahwasanya menggapai mimpi itu akan melewati banyak tantangan dan halangan, demotivated period, tapi saat kita mencintai dan take a good care of ourselves, kita akan kembali ke track yang seharusnya. Selain itu, di perjalanannya, pasti akan ada perasaan tergoda (at least pengalaman pribadi) dengan kehidupan orang lain yang tampak indah di sosial media. Dengan self-love, perasaan itu akan lebih cepat menghilang karena kita mampu kembali bersyukur dengan apa yang kita punya, bahwa kita tidak kurang spesial dari orang-orang lain. Everybody has their own way and we do too. Believe in yourself!

     2. Your life is your responsibility

Ada formula yang bisa bikin kita lebih mengontrol hidup kita untuk menjadi sukses.

E+R=O atau Event + Response = Outcome

Maksudnya adalah kita itu punya pilihan bagaimana kita merespon kejadian dalam hidup kita. Jika kita ingin mengubah hasil, maka kita juga harus mengubah cara kita menanggapi peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita. Never blame to others and don’t play victim. Memang terkadang kita pasti ngerasa ada faktor eksternal yang kita nggak bisa kontrol, seperti situasi dan orang lain, tapi kita bisa kontrol gimana cara kita menanggapinya. Learn that you have control of your life and your emotion. Walk conciously in this life because before you know it, it will control you. Daripada fokus ke hal yang kita nggak bisa kontrol, kenapa nggak fokus ke hal yang bisa kita kontrol? 🙂 You have that power!

    3. Have growth mindset (growth mindset vs fixed mindset)

Ada yang bilang, manusia terbagi menjadi dua. Ada yang punya growth mindset dan ada yang fixed mindset. Percaya bahwa kita bisa grow. Ada paham yang bilang bahwa people don’t change padahal sebenernya everthing is possible when we let it. Okay we might not ‘change’, but we grow into a better person. Dengan growth mindset, kita bisa push diri kita dan kita nggak bisa menyalahkan keadaan dimana atau bagaimana kita dibesarkan. Instead, kita harus fokus untuk ke hal-hal yang bisa membuat diri kita lebih baik dari kemarin. Always have goals for your self! 

    4. Positive perspective on your journey

Business coach Todd Herman bilang dia bisa langsung menilai mana orang yang akan sukses dan mana yang nggak hanya dengan interview dan melihat cara mereka menyikapi sesuatu. Dia melihat dari perspektif mereka dalam perjalanan yang mereka lalui. Bayangin ada 2 orang di stage yang sama dalam hidupnya:

  • Orang yang melihat jauh kemana mereka harus pergi: Still have so much things to do, so much left to go. Biasanya jadi discouraged karena yang terlihat adalah seberapa jauh mereka masih harus melangkah.
  • Ada orang yang bersyukur dan positif dengan apa yang mereka capai, selalu inspired dengan sekitar dan apa yang sudah dicapai.

Kira-kira yang mana yang bakal sukses? Yes, yang kedua. Karena mereka ingat dan appreciate apa yang sudah diaccomplished, walaupun perjalanan masih panjang tapi orang itu nggak akan fokus ke negatifnya, susahnya dan tantangannya. They have that positive attitude and mindset towards their journey which will attract more positivity. Dan orang yang satunya sudah caught up dengan mindset yang ‘negatif’, bisa nggak ya, kayaknya susah banget dan lain lain akan nge-attract strugglenya dan perjalanan jadi terlihat lebih susah dari sebenernya.

     5. Cultivate an endurance mindset

Sabar dan gigih. Sabar  karena perjalanan kita nggak akan mudah dan it’s gonna take time, enjoy the process and dont take shortcut. Gigih (perseverance) karena kita nggak akan pernah tau kapan breakthrough itu akan terjadi, kapan our next step akan menghasilkan sesuatu yang sukses, you just have to keep trying no matter what. Edison nyobain bikin lampu lebih dari 100x sampe akhirnya sukses, bayangin kalau dia berhenti di percobaan 90x, mungkin lampu akan datang terlambat ke dunia ini atau bahkan nggak akan ada? 😛 Failure hanya terjadi saat kita fail dan give up (writing while reminding myself that). If you keep trying and try to always find ways to your goals, eventually you’re gonna make it or you’re gonna get somewhere!!!!!! (again, reminding myself).

Have that mentality is not easy, tapi bukan nggak mungkin lho. Kita harus percaya ke mindset itu dan jadikan sebagai habit untuk berpikir ke arah itu. Just keep going in order to get stronger and stronger.

WE ARE ALL GONNA GET THERE!!!!!

No matter how hard it gets, we will make it!

But maybe first, determine what your dreams and goals are 🙂

Finance Self growth Thoughts

Bicara Finansial

13th May 2018 - 6 min read

Kemarin-kemarin ini saya secara tidak sengaja menemukan instagram independent financial advisor company bernama Jouska.id yang ternyata sudah banyak sekali difollow oleh orang-orang. Menarik sekali isi-isinya yang meliput sekitaran, tabungan, investasi, gaya hidup modern, hedonism dimana semuanya berkesinambungan. Yang menarik buat saya adalah banyaknya cerita mengenai orang-orang yang terlilit hutang dan bagaimana orang-orang yang selalu merasa kekurangan seiring bertambahnya pemasukan mereka.

Menurut saya (padahal nggak ada yang nanya hehe), semuanya kembali lagi pada prioritas. Different personality, different priority, indeed. Semua pengeluaran yang kita keluarkan adalah pilihan, termasuk kewajiban membayar cicilan selama keputusan membeli di awal adalah keputusan kita sendiri. Untuk saya, aset adalah beban, saat bicara aset termasuk mobil, rumah, dan sebagainya. Aset juga tidak selalu baik. Menurut saya adalah penting untuk set goals dan priority di awal kemana uang akan dialokasikan. Sama seperti hidup, saat kita tidak mempunya goal dan impian, maka hidup akan berjalan berdasarkan aliran yang berjalan disekitar kita. Ibarat kayu di sungai, kita ngikut aja dan saat sadar, kayu itu sudah berada di mulut air terjun dan akan berlanjut ke laut. Intinya, kita punya power untuk memiliki kontrol akan hidup kita yang harus kita gunakan. Same with money, if you don’t have goal and idea on what to use your money for, you’ll be controlled by money before you know it. 

I used to be the person who relates money with greed. Itulah kenapa saya sempat sangat idealis dan hampir menghentikan karir saya saat ini karena saya merasa kesel dengan diri saya sendiri untuk bekerja di corporate in which I think I know I don’t belong to. While in fact, money should have no positive or negative connotation. Money is just a number, and that is the way our society function. First and foremost, change your money mindset. Money is empowering, it helps me to make me who I am. Saya akan tetap mengejar mimpi saya diluar dunia korporasi, but I can’t deny that it helped me to get me where I am now. Sepertinya uang di bank saya tidak banyak, tapi looking back, I have actually done quite some. Experiences I can’t count on, not materialistic things that fades away. Nggak ada yang salah dengan memiliki impian material, tapi kita harus tau dan bisa mengukur apa itu cukup? Karena saat kita selalu mengikutinya, tidak akan pernah ada kata cukup.

Let’s face it! Everything we do and we decide, there is always money involvement around it. Kita boleh justifikasi bahwa uang nggak membeli kebahagiaan dan uang adalah root of all evil. Masalahnya bukan di uangnya sendiri, tapi gimana kita pakainya yang determines its true value. Kalau kita bisa menggunakan uang secara bijaksana, we can do a lot of things with it, bantu keluarga, temen, sosial, dan banyak hal baik lainnya. Fondasi dalam finansial itu adalah SPENDING, bukan investing atau saving. Dan saya setuju banget akan hal itu.

Saya bukan expertise (obviously), tapi kepercayaan dan prioritas saya mengimbangi keputusan-keputusan saya dalam menggunakan uang. Beberapa teman saya bertanya, gimana caranya bisa sering travel, pasti uangnya banyak. It’s not about that. But I sacrifice other things in order to gain something I think it’s more important. Saya nggak sering makan diluar, saya nggak belanja sembarangan, saya pake sistem weekly groceries instead of buying when needed. Karena realitanya adalah, I am no billioanire. I need to spend my money wisely. Saat temen-temen pergi keluar nongkrong tiap hari, selain karena it’s not really my style, but hey if you accumulate how much money will be spent monthly for that, you might want to think twice. I do go out from time to time, but I also invite people over to my place where I cook for them. It’s nicer untuk menjamu orang, it’s cheaper, and you gain more close engagement with your relatives or whoever it is. Win-win right?

Realistis dalam mengeluarkan uang juga adalah salah satu hal penting yang harus ditanamkan di kepala kita. Jangan membeli sesuatu diluar dari kapasitas kita. Dan jangan membeli sesuatu yang nantinya akan menjerumuskan kita, seperti mobil seharga milyaran contohnya sedangkan pemasukan tidak sepadan dengan gaya hidup ini.

Tabungan adalah angka fix yang harus dialokasikan, sama seperti zakat. Bukan mengalokasikan saat sudah tersisa.

Satu hal yang saya notice, di Indonesia semuanya soal life style, if you don’t look rich you will be ignored in a nice place, if you do not wear something cool you will that look get tatapan dan komen nyinyir dari orang disekeliling. Perlakuan orang akan berubah saat kita naik kendaraan tertentu dan pakai tas tertentu, dan disitu gengsi kita akan diuji. Tapi disitulah value kita sebagai manusia juga akan diuji.. Do not do or buy something you know you do not want or need. Never buy something because all the others have it. Don’t we want to be different? Do not let the society defines you by your look, let them define you by your value and knowledge. At the end of the day, saya percaya kok orang-orang yang stick around adalah orang-orang yang satu frekuensi. Jadi menjadi diri sendiri adalah juga cara untuk memfilter pertemanan.

Money is important but it’s more important to understand that we have all the power to control the money, before we get controlled by the money.

Self growth Thoughts

How to slow down the time

11th February 2018 - 6 min read

Where did the time go?? Time flies by so quickly! Oh my God, it’s already February! 

Questions and words I have told to myself. And yes, it is indeed already MID OF February.

Rasanya baru kemarin nunggu sampe jam 12 buat tahun baruan. Tiba-tiba sekarang sudah hampir Maret ajah. Terlalu sering saya membiarkan waktu berlalu begitu saja. Saya sempet baca-baca soal persepsi waktu, mungkin ini saatnya untuk mengulang dan mengingatkan saya sendiri soal sains dan persepsi waktu. Let’s slow down the time a bit. 

Rentang umur rata-rata manusia di dunia itu sekitar 70 tahun, tapi beberapa orang bisa (merasa) hidup lebih lama dari orang lain. Bukan dari segi fisik, tapi di dalam pikiran. Saya pernah baca, “if our experience of time passing were reliable, we wouldn’t need to check our clocks and watches so often” yang maksudnya kalau waktu bisa diandalkan, harusnya kita nggak perlu lagi sering-sering memerhatikan jam tangan kita. Adding another perspective banget!!. Jadi, waktu itu relatif/subyektif yang memberi kita kesempatan untuk memanipulasinya.

Time is perceived by our brains. Otak kita terus memproses informasi yang ada di sekitar kita, apa yang kita lihat, dengar, cium, sentuh. Intinya, otak kita membutuhkan waktu lebih lama untuk memproses hal baruJadi saat kita melakukan hal yang sama setiap hari, maka otak akan memprosesnya lebih cepat dan tidak sedetail itu karena sudah terbiasa. Contoh gampangnya, setiap hari saya harus check in – check out di transportasi publik, karena ini hal yang selalu saya lakukan, kadang saya lupa sudah swipe atau belum. Karena saat saya melakukannyaotak saya udah nggak perlu effort untuk memproses. Kesimpulannya, saat kita melakukan kebiasaan setiap hari, waktu akan terasa lebih singkat dan kita nggak akan dapat mengingat detailnya dengan jelas. Kayak autopilot gitu loh otaknya. Pernah nggak ngerasa saat ke tempat baru, waktu berangkat lebih kerasa lama daripada waktu baliknya? Yep! That is it.

Saat kita buat pengalaman baru, otak akan ‘kaget’ dan membutuhkan waktu lebih lama untuk memproses momen dan juga mengolahnya secara lebih rinci. Pengalaman baru ini akan berkesan dan terasa lebih lama dari segi waktu. Ada perbedaan dari seseorang yang hari-harinya diisi dengan pekerjaan di tempat yang berbeda-beda dan yang setiap hari ke kantor. Mungkin ini salah satunya kenapa saya masih ngerasa waktu berjalan dengan cepat walaupun sebisa mungkin saya berusaha untuk berkegiatan di waktu off kantor saya.

Knowing this, if you want to savor your time and slow it down, basically you just have to expose your brain to new things and do not forget to be present:

1. Be present  – pay more attention

Salah satu hal yang paling efektif untuk slowing down the time adalah be present and pay attention. Cepet atau enggaknya waktu tergantung dengan seberapa banyak dan what kind of attention we pay to the experience. Notice what’s happening by being more mindful, dengan lebih mindful kita juga akan lebih membuat keputusan-keputusan yang lebih bijaksana untuk menggunakan waktu kita.

2. Meditate or solemnly pray

Meditasi dan atau berdoa/sholat secara khusuk itu bisa ngebantu untuk lebih mindful. Saat kita mindful melakukan sesuatu, waktu akan berjalan semakin pelan. Pun jadi semakin aware dan observe apa yang terjadi di sekitar kita.

3. Count your gratitude every single day

If you can’t slow down the time during the day, slow down the time by writing your gratitude every single day. Saat sudah kebiasa untuk nulis gratitude journal, during the day otak kita akan terbiasa untuk menghitung dan point out, this will go to my gratitude journal! Itu secara nggak langsung bikin kita untuk lebih pay attention dengan apa yang sedang terjadi.

4. Focus on what you want and make a conscious decision

Put yourself first, otherwise before you know it your surroundings will drag you and use up your time. Menurut saya, this is one of the ways to love ourselves. “Love it enough to set boundaries, your time and energy are precious, you get to choose how to use it”.

5. Expose with NEW THINGS

Add new things and be outside of our comfort zone nggak hanya slowing down the time tapi juga memberi banyak benefit ke kehidupan kita. Untuk mencoba sesuatu yang baru kita harus menggunakan courage, otomatis semakin lama kita akan semakin terbiasa untuk berani mengambil new challenge. Selain itu nyobain sesuatu yang baru juga akan membuka opportunity untuk menemui hal-hal yang kita suka.. tanpa mencoba kita nggak akan pernah tau kita suka akan sesuatu atau nggak. Juga jadi nggak bosen dan kita pun berkembang sebagai individu.

 – Learn new thingsZero waste, konsep minimalis, main instrumen, dance, bikin craft, bikin keramik, bikin kosmetik sendiri, dll

 – Try new things: Bikin menu masakan baru, makan buah atau sayur yang belum pernah coba sebelumnya, dll

 – Visit new places: Nggak harus muluk-muluk ke negara lain, bisa coba ke kota lain atau ngelewatin jalan yang nggak biasa kita lewatin sebelumnya. Trust me, you’ll always manage to find something beautiful! 

 – Meet new people: Saya selalu merasa struggle dengan ini karena pada dasarnya saya introvert, tapi saya menganut konsep ‘fake it till you feel it’ dan saya percaya bahwa apa yang kita kerjakan akan meng-influence apa yang kita rasakan. That’s how we attract positivity, well and new people in this case. Saya juga percaya berkenalan dengan orang baru akan selalu memberi ‘take out‘ ke kehidupan kita untuk dipelajari. Sekarang saya sudah jauh lebih santai untuk berkenalan dengan orang baru daripada 4 tahun yang lalu. Practice makes better 🙂

 – Be spontaneous

So let’s not take time for granted and live a more interesting and full life!!!!!!!

Life Self growth Thoughts

My 10 commandements and Secret of Adulthood

8th January 2018 - 2 min read

I found this post again on my journal that I wrote 2 years ago. Thought to have it written down digitally as well. I blurry remember that a book has inspired me to write this. I think it’s ‘Happiness Project’

My Commandements

  1. Be Maurilla (Cheerful, sometimes quite when needed, rather introvert, positive, approachable and easy going, have faith in God and have a strong belief on herself)
  2. Renounce and enjoy – LET IT GO THINGS!
  3. DO IT NOW!
  4. Enjoy the process, the result is the second in the chain
  5. Do the right things and do it right, follow that gut of yours!!!
  6. Always LOVE, there is always love
  7. Fake it till you feel it. Just take chances in anything even though you think you are not ready. You’ll never be 100% ready. Action and feeling go together, feel because of the way we act.
  8. Identify the problem and focus on the solution
  9. Be better every single day
  10. Imagination beats brilliance

Secret of Adulthood

  • It is very easy to be heavy, hard to be light. It is easy to judge, hard to retrospect, easy to see and count bad things than good things. Always do the heavier.
  • I am the master of my fate, the captain of my soul
  • It is OKAY to ask for help
  • You just CANT please everyone
  • People don’t notice your mistake as much as you do. You’re the worst judge in this life
  • Do not mind a mistake you make that won’t matter 5 years from now. Just chill!
  • It does not hurt or take effort to be nice
Hidup Minimalis Self growth Zero Waste Journey

Belanja grocery menuju ‘zero waste’

6th January 2018 - 4 min read

Sampah harian yang paling besar asalnya dari rumah tangga alias dapur. Karena itu, untuk mengurangi sampah rumah tangga, sebisa mungkin kurangin jumlah sampah yang berasal dari belanjaan. Dari sinilah pentingnya daftar belanja karena selain untuk menghindari belanja yang nggak perlu, dengan daftar belanja kita bisa siapin kemasan atau kantong dari rumah.

Biasanya saya belanja mingguan setiap hari Sabtu. Bedanya hari ini saya kembali lagi ke Pasar setelah sekian lama. Usahakan memang sebisa mungkin memilih pasar sebagai pengganti pergi ke supermaket. Kalau bisa ke Farmer market/ Pasar Petani, hanya aja belum ada regular farmer market di daerah rumah saya. Ini bakalan lebih effort sih karena Supermarket dan toko-toko lain hanya sejengkal dari rumah saya sedangkan ke pasar perlu waktu sedikit lebih lama (5 menit naik sepeda). Jadi tadi akhirnya saya ke beberapa tempat yang berbeda, ke pasar, ke supermarket dan toko turki. Mungkin minggu-minggu selanjutnya saya akan stick dengan toko turki dan supermarket. Kalau memang mau ke Pasar akan sekalian ke Farmer market.

Inilah tips-tips yang nggak terlalu ekstrim yang juga bisa digunakan untuk memulai belanja  dengan ‘zero waste‘:

1. Bawa +- 2 tas kain besar

Untuk barang-barang besar seperti sayur dan buah bisa langsung masuk ke tas kain besar.

2. Bawa +- 3 tas kain kecil-kecil

Tas kain kecil-kecil ini fungsinya untuk memuat belanjaan yang loose seperti kacang-kacangan, bawang-bawangan atau buah yang kecil-kecil tapi kering (anggur, jeruk mandarin, leci, dsb). Dalam hal ini buah yang gampang berair kayak berries memang agak tricky. Kalau belinya sudah harus pak-pak-an kita jadi nggak punya pilihan lain, tapi kalau dijual loose bisa pakai container dari rumah (liat di poin berikutnya).

3. Bawa lap rumah (cloth atau napkin) yang bersih

Fungsinya untuk meng-cover roti, kacang-kacangan atau belanjaan kecil kering yang butuh untuk dipisahkan

4. Bawa container gelas atau plastik high quality

Ini fungsinya untuk menaruh jajanan-jajanan atau barang-barang basah yang kita beli. Bisa sebagai pengganti tas-tas kecil atau napkin. Nah kekurangannya adalah container ini terbuat dari gelas yang cenderung menambah ekstra berat dari belanjaan kita. Kalau nggak salah jaman sekarang di Indonesia ada brand yang ngasih jaminan wadah plastik seumur hidup, jadi mereka menerima wadah yang sudah rusak dan menukarnya dengan yang baru. Wadah yang rusak akan didaur ulang menjadi wadah baru. Salah satu contoh yang saya tahu adalah twin tulipware. Nggak tahu sekarang masih atau enggak, bisa dicek di web mereka.

5. Bawa tas plastik bekas yang ada di rumah

Karena saya masih super duper pemula jadi saya masih punya simpanan plastik-plastik di rumah. Dan memang masih suka lupa untuk menghentikan penjual-penjual untuk nggak secara otomatis ngepakin dengan plastik. Biasanya plastik ini dibawa untuk mewadahi daging, ayam, ikan atau belanjaan yang basah.

Belanja kali ini masih jauh dari sempurna. Tapi yang jelas saat saya bikin ‘decision‘ untuk menuju ‘zero waste‘ saya jadi lebih mindful belanjanya. Untungnya di Belanda proses recycle gelas dan karton/kertasnya bagus. Jadi walaupun sebisa mungkin menghindari, kalau masih kebeli pun lega juga karena tau akan direcycle dengan baik.

Pada awalnya memang terasa lebih merepotkan. Contohnya untuk nggak keduluan penjual ngepakin di plastik. Perlu kelihaian untuk cepat tanggap dan menyodorkan wadah kita. Mungkin juga cara menimbang yang aneh ini membuat penjual agak malas melayani karena menyita waktunya. Juga kasir yang ngeliriki karena mereka nimbangnya jadi ribet. Salah satu caranya kalau di pasar lihat-lihat dan pilih penjual yang sedang tidak melayani banyak pembeli.

Selamat belanja!

 

Life Resolutions Self growth

Resolusi tahun 2018 saya

31st December 2017 - 4 min read

Tiba saatnya saya menulis secara detail apa-apa aja yang pengen saya capai di tahun depan. I am so ready to embrace new year! This year, the theme will be BE BOLD, jadi apa yang saya tulis akan revolve around it. Di keseharian saya, saya akan selalu ingat kata itu BE BOLD. Keep the theme simple to remember. One to 3 words are fine.

  1.  Menginspirasi lebih banyak orang

Cara yang saya ingin lakukan adalah menulis blog lebih sering lagi dengan topik #selfgrowth. Dua blog tiap minggu.

      2. Belajar hal baru

  • Saya pengen banget belajar lebih banyak soal Ayurveda (mind-body health system). Dari sini saya akan mendapat lebih banyak insight untuk lebih mengerti tubuh saya dan apa yang baik untuk tubuh saya. Jadi antara saya akan mengambil course atau subscribe Sahara Rose di bulan Januari dan akan menyelesaikannya selama 1 bulan. Check it out, it’s so interesting! Januari
  • Ambil tes DNA dan belajar soal ancestor di dalam DNA saya. Yang saya tahu, saya 100% orang Indonesia, begitupun keluarga di atas-atas saya yang saya tahu. Tapi setelah baca buku sapiens, saya jadi intrigued akan apa yang sebenarnya ada di DNA saya, karena sebenaranya semuanya berkaitan. Saya yakin ada sekian persen African di DNA saya (dan seluruh orang di dunia). Kalau kalian juga tertarik, coba cek siniFebruari
  • Cryptocurrency Maret
  • Explore more the DIY of natural products. Bisa bikin body scrub sendiri dan deodorant roll-on.  Januari-Maret
  • dll which will come

      3. Expand ALAMI Naturals (alaminaturals.com) and find wholesalers. Open pop up store.

      4. Have a slow morning and commit to it

Keseharian yang sudah dimulai 3 bulan lalu tapi nggak selau masih hangat-hangat tai ayam, pengen lebih dikomitin lagi. SETIAP HARI khususnya week days! Tidur jam 11 maksimal bangun tidur jam 7 pagi -> Gratitude journal-> minum air putih dan a shot of apple cidar vinegar -> keluarin frozen fruits biasanya bahan untuk breakfast -> Yoga/HIIT -> Meditasi -> Write to do list dan intention of the day -> Mandi -> sholat -> siap-siap berangkat ke kantor

      5. Khatam terjemahan  di bulan Januari

      6. Pilgrimage (insha Allah aaamiinn)

      7. Takes time untuk sholat di kantor

      8. Tilawah setiap hari, belajar tajwid dan membaca dengan indah

      9. Sholat dhuha in the weekend! No reason not to! Harus hapal surah dhuha lagi

      10. Baca hardcover book, 10 pages a day and keep listening to audible (one book one month)

      11. Maximum 1 hour spent on the phone (track it with an app)

     12. Live towards green and zero waste 

  • Use Ecosia as browser
  • No plastic use for fruits and other materials in the supermarket or market
  • Shop 2nd hands
  • Makan daging merah maksimal 1x seminggu, daging putih 3x seminggu
  • Replace plastic wrap to compostable sustainable food wrap
  • Trying out menstrual cup (omg omg omg) will buy tonight. Let’s seee!
  • ALWAYS separate trash! 
  • No use plastic utensil, bawa sendiri dari rumah
  • Ngurangin pemakaian air

     13. GARDENING! HEHE summer nanti pengen nanam makanan sendiri di teras.

     14. Say more thank you than sorry.

Contohnya: Kalau telat, instead of bilang maaf aku telat, bilang terima kasih sudah nunggu, etc. Or say both actually. Say more thank yous!

     15. Walk my talk and my value. Keep on asking myself if what I do is parallel with my value.

This list will keep on and on… I’ll keep on adding it 🙂

 

Life Resolutions Self growth

Beberapa cara untuk memulai tahun baru 2018

31st December 2017 - 4 min read

Yes yes yes! It’s the time of the year again. Sebagian dari kita mungkin sudah selesai merumuskannya, tapi catatan itu selalu bisa ditambah atau bagi yang belum, jangan pernah merasa terlambat 🙂 ! These are things you can do to enhance your life and expand yourself in the new year.  Jangan pernah berhenti mengepakkan sayap dan bermimpi.

  1. Determine ‘theme‘ of 2018

Theme tahun 2018 buat saya adalah BEING BOLD. Theme ini tujuannya menjadi pembimbing untuk gambaran besar gimana tahun depan saya akan berjalan. Last year, saya ngerasa terlalu nyaman di beberapa area, karir, kesehatan, olahraga, dan lainnya. Tahun ini saya ingin mendorong lebih keras lagi diri saya untuk mengambil resiko dan merasa tidak nyaman. Saya ingin constantly step out of my comfort zone. Untuk keluar lagi, lebih banyak lagi dan berinteraksi dengan orang baru dan lingkungan baru. Saya ingin lebih berkolaborasi dengan orang lain. Dengan ini, harapannya bisa selalu berlanjut memperbaiki and menginovasi hidup.

    2.  Menulis personal resolution untuk tahun mendatang

Banyak sekali ide-ide sebagain resolusi di tahun baru. Itu bisa apa saja, tapi jangan lupa untuk menulis timeline  dan waktu kapan untuk mencapainya. Berikut adalah inspirasi untuk menulis resolusi di tahun baru. Beberapa adalah resolusi saya sendiri yang akan saya bahas lebih lanjut di post setelah ini:

  • Invest ke dirimu sendiri untuk belajar hal baru atau melakukan sesuatu yang selalu kamu ingin lakukan. The fruit is worth the save up 🙂
  • Membaca hardcover book sebanyak 10 halaman per hari. Menurut saya ini lebih feasible ketimbang goal jumlah buku.
  • Memutus kebiasaan yang kurang baik seperti pegang handphone di kasur, snacking di atas jam 8 malam (berbicara masalah diri sendiri haha).
  • Design your ideal habits in a day – salah satunya buat aku adalah konsisten untuk bangun pagi dan have a slow mindful morning. 
  • Denger audiobooks. Saya akan menulis di post selanjutnya buku-buku apa yang sudah saya dengar dan sangat menginspirasi bahkan membuka pikiran saya lebih luas lagi.
  • Kontrol keuangan. Save dan investasi.
  • Declutter your space bisa termasuk filter barang dan donasi/jual barang yang sudah nggak terpakai. Start living with just enough. 
  • Volunteer. Itu akan selalu ada di resolusi saya, karena ingin lebih banyak lagi dan lagi
  • More adventure in the place you live. Sometimes you take things for granted dan nggak kerasa bahwa banyak banget gem-gem di depan mata yang belum tereksplor.
  • Keep a journal, a gratitude journal and a daily journal. Just to keep record of what you go through that day.
  • Dress up more nicely. Walaupun bekerja di rumah pun, produktifitas dan perasaan akan terasa berbeda saat kita bahagia dengan penampilan kita. Dengan itu jadi pengen keluar, jalan ke taman atau sekadar jalan mencari udara seger. Ga ikhlas uda cantik-cantik terus nggak keluar hehehe.
  • Live towards zero waste

    3. Vision Board!!!!!

Saya cinta banget dengan exercise ini. Kenapa? Karena selain membantu otak kita lebih kreatif lagi dalam memvisualisasikan mimpi kita, juga dengan memvisualisasikan mimpi kita mendatang rasanya jadi lebih dekat. Caranya gampang banget: 1. Cari majalah bekas atau bisa google gambar-gambar di internet kemudian print. Kategorinya bisa dibagi jadi 3 hal misalnya, wellness, career, travel. Juga ambil quote-quote yang menggambarkan personal goal dan inspirasimu. 2. Gunting-gunting 3. Siapkan board dan isolasi 4. Tempel-tempel deh. SO MUCH FUN! Saya ngerjainnya bareng Damar, jadi board ini menggambarkan saya, dia, dan kami berdua. Setelah selesai, letakkan di tempat yang selalu kalian lihat! ps. di atas adalah sepercik vision board kami, masih belum selesai.

Good luck embracing your new year!!!!!!!!! Share your story with me, would you?

Harapan akan selalu ada disana tergantung darimana kita melihat dan sebesar apa kita berani bermimpi

Life Milestone Resolutions Self growth

Year at glance 2017

31st December 2017 - 6 min read

Seperti yang selalu dilakukan Arnold Schwarzenegger, yang merupakan salah satu kunci suksesnya adalah menulis resolusi tahun baru dan menandainya. Banyak orang di dunia ini yang termotivasi di tahun baru untuk menulis resolusi, tapi nggak banyak yang  follow up setiap bulannya, bahkan nggak follow up di akhir tahun. Menurut saya tipsnya, kalau bisa tiap bulan dilihat kembali biar semakin semangat dan bahkan dicoret jika tercapai. Itu akan semakin menyemangati untuk mencoret poin point selanjutnya. Juga tulis resolusi bersamaan dengan deadline. Make a commitment! I will so do it and write in my blog about this. Biasanya breakdown dan timeline hanya saya tulis di jurnal 🙂

Anyway, tiap akhir tahun saya selalu berusaha untuk me-review resolusi di awal tahun sebelum akhirnya menulis resolusi untuk tahun baru. Nggak jarang, resolusi di tahun baru adalah resolusi yang belum tercapai di tahun sebelumnya. Sayangnya resolusi itu ternyata nggak saya tulis di blog. Jadi ini resolusi saya kurang lebihnya dan review-nya, Year at glance: 2017.

  1. Khatam Alqur’an terjemahan

    Baru 3/4 jalan, rencananya bulan depan selesai. Telat dikit nggak papa deh asalkan ada progressnya.

  2. Travel more, using long weekend

    We tried our best, malah ada ke beberapa tempat yang kita sama sekali nggak rencanakan, yaitu UK, Malaysia dan Indonesia.

    Africa

    YES! Walaupun Maroko nggak terlalu afrika-afrika banget dan kami nggak pergi safari, tapi Maroko letak geografisnya di benua Afrika. Checking list benua baru. Alhamdulillah! Somehow juga selalu pengen melanjutkan perjalanan Islamic trail di bagian selatan. It’s majestic to think about the history while visiting it.

    Winter trip

    Kayaknya kita nggak pergi karena budget trip tahun ini sudah habis, dan waktu sudah tinggal 1 hari sebelum New Year haha Mudah-mudahan tahun depan insha Allah.

  3. Camping and hiking

    YES! Kami pergi long weekend ke France Riviera, tepatnya di Gorge du Verdon. Disitu kami pergi camping dan hiking. Rasa-rasanya ini akan jadi sesuatu yang kita bakal lakukan lagi di masa depan.

  4. One month one book

    YES! Audible membantu sekali dalam hal ini. Beberapa tahun belakangan resolusi ini tapi susah banget tercapainya. Sejujurnya aja saya merasa super duper idle kalo lagi baca buku, padahal juga nggak, otaknya mikir. Tapi saya suka merasa bersalah, karena waktu jadi berasa stagnan. Rasanya seperti buang-buang waktu (padahal mah nggak sama sekali, kan belajar hal baru). Biasanya saya prefer untuk melakukan hal lain yang lebih aktif. Walaupun ya nggak bener juga cara mikir kayak gitu. Tapi karena saya begitu, akhirnya buku suka nggak kepegang. Untungnya ada audible, itu solusi banget untuk mendengarkan buku selagi beraktifitas. Saya dengerinnya bisa dimana aja dan sambil ngapain aja. Jadi lebih produktif dan progresif baca bukunya.

  5. Business project

    Selalu jadi mimpi saya untuk membangun bisnis sosial yang bisa menjadi berkah untuk sesama. Dari nyoba tas kanvas, tas kulit, dan banyak juga yang lain dan gagal. Investasi pun gagal. Tapi selalu diambil hikmahnya disitu. Uang hanya alat, alat untuk membantu sesama bukan hanya untuk memperkaya. Saat uang itu hilang, saya percaya bahwa akan ada penggantinya yang lebih baik dan saya masih di pencarian itu. Tapi alhamdulillah ada satu yang akhirnya launch di belanda alaminaturals.com. Puji syukur.. semoga niat yang baik dan cinta dalam pembuatan akan membawa saya ke tingkat berikutnya aamiin.

  6. Be more presence and inner peace

    Yes and no, masih naik turun. Tapi itulah manusia, yang jelas sekarang saya lebih sadar akan pentingnya be presence  dan ingat untuk kembali saat kepala dan pikiran saya kemana-mana.

  7. Keluar makan maksimal seminggu sekali (ajah!)

    Kayaknya oke sih ini, ada kalanya lebih dari satu minggu sekali tapi karena minggu-minggu berikutnya saya nggak kemana-kemana. Sosialisasi adalah investasi yang tidak harus berlebihan. Maka dari itu memilih kawan adalah penting, supaya investasi ini tidak sia-sia. Bisa dari tertawa, ide, hal-hal baru, dsb. Engage with people whom you can exchange values with 🙂 It’s always a give and take, remember that

  8. Date out with Damar for quality time once in a month

    Nyatanya kita berhemat dan biasanya date in hahah masak enak dan coba bikin resep-resep baru. Atau sekedar jalan belanja ke supermarket atau jalan ke taman. Dan juga belajar dan produktif berdua. It’s a quality time I will never exchange. 

  9. Write down gratitude journal everyday, with Damar

    First 6 months kita on track, abis gitu menguap gitu aja hahah Tahun depan lebih baik lagi 🙂

  10. Volunteer once a month

    Cuma 3 x Hikssss.. Tapi juga karena kadang saya nggak ngerasa signifikan dan disini membantunya terbatas. Kurang banyak yang bisa dibantu. Jadi saya juga menimbang nimbang apakah itu worth spending time atau nggak. Bisa dibilang lebih banyak yang ingin membantu daripada yang butuh dibantu. Mudah-mudahan tahun depan diberikan kesempatan yang lebih besar untuk volunteer. Aamiiinnn

  11. Got our own house 

    Yes alhamdulillah

  12. Investing ONLY in friendship that matters and inspirational

    Yes!

  13. Reunite with Family 

    Yes, my family and Damar’s. It’s truly valuable